Jumat, 14 Juli 2017

Membantu CB Yang Mogok

Tulisan dengan judul datar  ini akan beragam respon dan jawaban. Mulai dari yah tergantung situasi dan kondisi, lihat lihat dulu sekitarnya, khan gak kenal, bisa urus sendiri, memang saya kenal, dan sebagainya. Slogan yang dibanggakan bahkan dikenal luas dengan  seduluran selawase atau persudaraan selamanya  memang terkadang perlu diuji. Cinta kepada seseorang, itu perlu bukti bahkan sebagian yang mendapatkannya perlu perjuangan keras jika menimpa antar wilayah. Sama juga dengan seduluran selawase atau seduluran saklawase. perlu diuji di lapangan walaupun tidak mengharuskan secara wajib. Slogan menjadi kekuatan manakala itu memang dilaksanakan, meskipun tidak semuanya demikian.

Aji Mencoba Sendiri Test Case

Pada hari Kamis tanggal 6 Juli 2017 kemarin, karena latihan tenis meja di GOR RRI Solo ternyata masih libur akhirnya saya memanfaatkan waktu buat manasin mesin. Seharian motor tak dgunakan dan baru keluar habis Ashar kurang lebij jam 16.00 bisa keluar ( maklum ibunda habis jatuh sebelum Lebaran ), belum bisa ditinggal lama lama hingga detik ini. Meninggalkan GOR RRI akhirnya balik arah lewat Pasarnongko hingga menuju Manahan, sebab Kamis sore biasanya Manahan juga ada latihan. Namun sesampainya di SPBU Utara Manahan, disaksikan jelas sepasang muda mudi, sedang kepayahan menghidupkan CB merahnya dengan model tangki kecil/ bawaan. Awalnya saya gaspol saja hingga mendekati lampu merah ( 100 m dari SPBU ), akan tetapi langsung balik arah karena sempat lihat platnya H ( kota semarang ). timbul rasa peduli yang kebetulan plat motor saya juga berinisial H meski dengan kota Semarang, juga sering kebingungan. Nahh itulah seninya, memiliki CB tak harus dengan plat nomor dimana kita berada atau mukim.


bedah mangkuk & spull malam itu juga

Begitu bisa mendekat SPBU, memang benar Mas Aji demikian akhirnya dipanggil setelah berkenalan bersama pacar ( mungkin ) sedang alami trouble dengan CB Merahnya. Dislagh hidup, saat dinaikkan gas menjadi mati, begitu seterusnya bahkan saya sendiri ikutan menslagh nya. Hasilnya sama saja. Ada beberapa biker CB yang lewat sempat saya menghitungnya ada 3 namun semua lewat. Baru setelah ada seusia SMA habis isi BBM saya sentil dan kebetulan mau berhenti dan ikut merapat, ternyata siswa SMK bagian otomotiv ( mobil/ roda 4 ) namun karena sesama CB kendaraannya akhirnya mencoba untuk menslagh yang mogok. Nihil juga ternyata. Akhirnya punya ide memanggil gogon ketua Pengembara Liar Surakarta, yang ternyata masih dalam sebuah urusan keluarga di Solo bagian timur dan ia mewakilkan kawannya, 

Mas Deni dan inipun setelah saling kenal mengenal. Ada bengkel yang dekat lokasi mogok yakni lebih kurang hanya 500 m namun sudah terlanjur komunikasi dengan syeh gogon pengembara liar, akhirnya mas aji dan pacarnya pun merelakan untuk disetep menuju bengkel daerah Kerten, ternyata itu basecamp CB Pengembara Liar yang digawangi brother Deny, dan di bengkelnya ada beberapa CB yang terparkir. Mungkin konsumen atau pelanggan atau sekedar kawan yang sedang mangkal. Dari lokasi mogok sudah ketahuan pengapian sudah 0 alias zero, dan kesimpulan sementara  sepul nya bermasalah. Bongkar pun dilakukan dan test case ada percikan atau arus. Karena cukup berat peyakitnya, diputuskan untuk menganti dengan sepul pro series sementara malam makin bertambah waktu. Kontak sana sini, akhirnya dengan kesigapan bro syeh gogon malam itu bisa dibawakan cadangan sepul tersebut. Saat test case berlangsung, karena saya juga ada keperluan ( yakni mengurus keperluan ibu yang sepuh ) langsung cabut dan gaspoll ke arah Solo selatan/ rumah. Karena menunggu juga capek ternyata, ngantuk juga sampai rumah dan langsung tidur saja, sebelumnya sempatkan membasuh muka & berwudhu.


Motor Motor Yang Terpakir Di Bengkel 

Yang cukup membuat kesan malam itu, sang wanita/ pacar mas Aji juga terlalu capek akhirnya dipersilahkan tuan rumah/ markas CB Pengembara Liar untuk tidur di ruang tengah. Sementara sang siswa SMK yang saya colek, memboncengkan wanita itu dan Mas Aji dengan CB mogoknya disetep menuju lokasi pembedahan. Terlalu naif atau tak bisa disepelekan begitu saja pertemuan sore dan malam itu. Hanya dengan kenal 1 kawan ( bro syeh gogon ) akhirnya bisa berkenalan dengan beberapa orang baru, dan itu pun hanya via media sosial ( membuat status ). Mungkin bagi sang siswa SMK atau Mas Aji yang baru pertama kali alami trouble di jalan, ini adalah pelajaran berharga di kalangan komunitas CB apalagi yang bersangkutan tidak terkait dengan klub atau wadah yang istlahnya independent. Kejadian ini adalah marketing yang tiada nilainya, yang mungkin masih ada di kalangan lain namun khusus untuk CB adalah sesuatu banget. harapan saya saat itu, semoga bisa finish saat itu juga dan ternyata benar adanya. Esoknya sempat kontak bro Deny, dan infonya semua sudah selesai meskipun agak memakan waktu. 

0 comments: